PETA BAKAT MEDAN
| Dua hari yang lalu saya mendapat kabar bahwa saya di ajak bersama rombongan
dari kantor untuk mengikuti perjalanan ke tempat yang belum saya ketahui.
Ketika saya tanyakan kemana tujuan keberangkatan kami, jawabannya “Nikmati saja
pak..., ini surprise!!” saya tertawa dan sedikit terkejut, mudah-mudahan tujuan
kali ini tempat yang belum pernah saya datangi, ucapku dalam hati. 28 April
2017, saat itu hari jumat, istri saya membantu saya mempersiapkan pakaian saya
dalam koper untuk perjalanan 4 hari 3 malam ke tempat yang belum kami ketahui
dimana. Hahaha...
Kami,
saya dan istri saya, tiba di Bandara International Kualanamu di Medan pukul
15.00 wib karena saya pikir waktu keberangkatannya jam 17.00. Saat itu saya
mendapati teman-teman sekerja saya juga sudah berada di cafe dekat tempat check
in di Bandara Internasional Kualanamu. 30 menit berselang, akhirnya pimpinan
kami datang. Karena saya yang paling muda, sudah menjadi tugas dan tanggung
jawab saya untuk melakukan check in. Sontak saya kaget ketika ternyata kami
diajak berlibur di Lombok. Fantastik, ucapku dalam hati, bagaimana tidak ini
perjalanan pertamaku ke Lombok. Tapi, “pak..., kenapa tiketnya ke surabaya
pak?? Bukannya ke Lombok?” tanyaku pada pimpinan kami. “Oh Iya, kita bermalam
di surabaya, besok baru ke lombok nya...” jawab Pak Agus pada saya. Sembari
memberikan tanda pengenalnya.
Semua
tanda pengenal sudah terkumpul, saat nya saya merapat ke counter maskapai
penerbangan pilihan kami. Kondisi counter tersebut sangat ramai, para penumpang
marah-marah dan terlihat menyampaikan beberapa tuntutan. Saya berpikir, apa ada
kendala dengan penerbangan kami, tanyaku dalam hati. Say bertanya, pada pria
muda petugas counter maskapai perihal keributan yang terjadi di counter mereka.
“Pesawat tujuan ke Bandung mengalami delay pak...” jawab pria muda itu sambil
memeriksa tiket dan tanda pengenal yang saya berikan. Saya tentunya sangat
bersyukur, bahwa jadwal penerbangan kami masih on schedule dan belum ada rencana perubahan jadwal.
Satu
hal yang menarik perhatian Saya adalah pria lain yang berada di counter
tersebut yang dengan setia menerima komplain dari pelanggan tetap berusaha
tersenyum dan menahan emosinya sambil mencoba menghubungi atasannya untuk
mencarikan solusi yang terbaik kepada pelanggan yang komplain tersebut. Hingga
akhirnya proses check in Saya
selesai, perdebatan dan masih saja berlangsung, dan sampai saya kembali ke
rombongan Saya, pelanggan-pelanggan tersebut masih menuntut hak-hak mereka, dan
pria muda itu masih dengan sabar menghadapi dan melayani komplain mereka.
Saya
meyakini, perusahaan melihat BAKAT Belief,
Serving, Empathy yang berpadu dengan beberapa BAKAT lainnya, hingga dia
bisa tetap saja tersenyum dan melayani setulus hati. Saya bisa menilai bahwa pria
itu sungguh mengerti kekecewaan yang dirasakan oleh pelanggan. Terlepas dari
maskapai tetap harus bertanggung jawab dengan keributan yang terjadi ini, saya
acungkan jempol buat management maskapai yang bisa melihat BAKAT yang tepat di
posisi yang tepat. Pepatah “The Right Man
on The Right Place” sangatlah tepat untuk mewakili peristiwa ini.
Penempatan
BAKAT yang ada dalam diri seseorang dengan pekerjaannya sungguh-sungguh
memberikan dampak yang sangat luar biasa. Bayangkan jika pria tersebut malah
dengan rasa Empathy menjawab ketus pada pelanggan komplain, bukan saja pria
tersebut beresiko diamuk massa, melainkan juga kredibilitas perusahaan akan
semakin tercoreng.
BAKAT
bukan saja untuk membantu kita untuk memilih jurusan yang tepat, tapi
menempatkan orang pada posisi pekerjaan yang juga tepat dan pantas, tentunya untuk hidup yang lebih bermakna.
SEGERA GALI
BAKAT MU, HUBUNGI KAMI DI 082116661999 (SMS, WA, DAN
TELEGRAM)
Reagen Saragih TMP., CT., CPS.
Talent Mapping Practitioner, Certified Trainer, Certified
Public Speaking
Associate Trainer MotivatorAcademy dan Public Speaking Academy
Bagikan
Right Man On The Right Place
4/
5
Oleh
reagen saragih